Kementerian ESDM menargetkan konversi 1.000 sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik pada 2022. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan PT PLN dan PT Pertamina yang masing-masing berkomitmen menyediakan 500 sepeda motor untuk konversi. Namun hingga September 2022, baru 120 sepeda motor yang dikonversi dan diuji untuk jarak 10.000 kilometer.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, keterlambatan realisasi transmutasi sepeda motor listrik karena kurangnya pasokan bahan bakar untuk sepeda motor yang akan menjadi motor listrik. sasaran konversi.
“Tahun ini Kementerian ESDM bekerja sama dengan PLN dan Pertamina untuk meningkatkan target awalnya 1.000 unit, namun progresnya tidak banyak karena Pertamina dan PLN tidak memiliki sepeda motor. Sekarang sudah banyak sepeda motor yang disewakan. Padahal yang ditukar adalah motor milik pemiliknya,” ujar Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (5/12).
Lebih lanjut Dadan menjelaskan, target 1.000 konversi motor listrik relatif bisa diupayakan karena di luar target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. “Harusnya target 1.000 konversi tahun ini, tapi itu bukan target APBN ya, ini Kementerian ESDM bekerjasama dengan PLN dan Pertamina,” kata Dadan.
Pada tahun 2021, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) akan mengonversi 100 motor berbahan bakar BBM menjadi motor listrik.
“Konversi sepeda motor listrik terus kami tawarkan ke Kementerian. Kami sudah berpengalaman dan memiliki bengkel bersertifikat, terus kami sosialisasikan ke kementerian dan lembaga,” kata Dadan.
Di sisi lain, PLN juga melakukan pergantian 20 motor listrik hasil kerja sama Pusat Pemeliharaan Listrik atau Purhalis dengan Kementerian ESDM. Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur perluasan jaringan dan jaringan pengisian kendaraan listrik, antara lain pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penggantian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai wilayah Indonesia.
Per 17 November 2022, terdapat 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit SPBKLU di 961 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Provinsi Sumatera dengan 45 SPKLU dan 12 SPBKLU, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku dengan 35 SPKLU dan 13 SPBKLU.
Selanjutnya di Provinsi DKI Jakarta telah dibangun 118 SPKLU dan 359 SPBKLU, Banten 25 SPKLU dan 227 SPBKLU, Jawa Barat 50 SPKLU dan 189 SPBKLU.
Sedangkan di Jawa Tengah dan di Yogyakarta terdapat 30 SPKLU dan 35 SPBKLU dan terakhir Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara 136 SPKLU dan 126 SPBKLU.