liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Kabupaten Sigi berhasil mendapatkan komitmen investasi hijau senilai US$ 2,65 juta dari forum bisnis yang diselenggarakan sebagai rangkaian Festival Lestari ke-5.

Seluruh komitmen investasi tersebut akan diinvestasikan dalam pengembangan komoditas utama berkelanjutan Sigi, yaitu kopi, kakao, vanili, palmarosa, dan serai wangi. Komitmen terbesar datang dari Java Kirana, sebuah perusahaan yang fokus pada pengelolaan dan pengolahan kopi. Noverian, Co-Founder Java Kirana, mengatakan perseroan akan berinvestasi hingga US$ 2 juta untuk mengembangkan komoditas kopi di Sigi.

“Kami akan fokus pada sentralisasi pasca panen dan layanan komersial serta logistik dan perdagangan,” ujarnya dalam Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam di Sigi, Jumat (23/6).

Selain itu, komitmen juga datang dari perusahaan modal Katalys untuk komoditas kakao. Peter Witkamp, ​​​​Co-Founder & Partner Katalys, mengatakan perusahaan tertarik mengembangkan agroforestri kakao di Desa Omu, Distrik Gumbasa, senilai US$ 500.000.

“Tujuannya untuk menciptakan sistem bisnis yang berkelanjutan dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat untuk proyek hilirisasi kakao dimulai dari Kampung Omu,” ujarnya.

Dari komoditas vanili, palmarosa dan serai wangi, Conservana Spices berkomitmen membangun pabrik pengolahan dengan nilai sekitar US$ 125.000. I Ketut Maliawan, pendiri Conservana Spices, mengklaim perusahaan akan memastikan semua produk bersumber dari metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Saat ini Conservana sudah memiliki fasilitas serupa di Bali untuk produk vanilla, biji kopi, essential oil.

Melalui fasilitas pengolahan ini, Conservana akan mengolah hasil hutan bukan kayu seperti rempah-rempah menjadi produk jadi atau bahan baku industri siap saji.

“Kami memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan produk ini secara lokal dan global,” katanya.

Ketut mengatakan, Conservana ingin meningkatkan taraf hidup penghuni hutan dengan menghidupkan kembali budaya tradisional berkebun hutan dan mengembangkan pertanian cerdas iklim. Selama ini Conservana Spices telah mengekspor produknya ke Inggris, Eropa, Jerman, Jepang dan China. Tahun ini, Conservana Spices mendapat pesanan pembelian senilai US$ 360 ribu.

Selain pihak swasta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia juga berkomitmen melibatkan pelaku UMKM untuk mengikuti pameran di luar negeri. “Kami akan mengikutsertakan UKM dalam pameran di Inggris bulan depan,” ujar perwakilan FEB UI Nur Kholis.

Selain komitmen investasi, forum ini juga menghasilkan beberapa kerjasama penting. Kadin Indonesia dan Lingkar Temu Lestari Kabupaten (LTKL) menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan proyek percontohan kehutanan dari berbagai bisnis antara Pemerintah Kabupaten Sigi, Kadin Sulawesi Tengah dan LTKL. “Komitmen ini bertujuan untuk menampilkan pilot project kehutanan multi usaha di Kabupaten Sigi menjadi model bisnis dengan kesinambungan antara usaha produksi, pengolahan dan pemasaran, serta dengan dukungan dari pemerintah,” kata Wakil Ketua Kadin Indonesia tersebut. Perdagangan. dan Silverius Industry Excellence Oscar.

Nota Kesepahaman (MoU) kedua merupakan nota kesepahaman antara Puslit Kopi dan Kakao Indonesia dengan Kabupaten Sigi untuk memperkuat perekonomian masyarakat Kabupaten Sigi melalui pengembangan pertanian kopi dan kakao. Kerjasama ini untuk mengembangkan bibit unggul guna mendukung peningkatan produksi dan kesejahteraan petani kopi dan kakao di Kabupaten Sigi.

MoU ketiga antara Pemkab Sigi dengan UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi Herbarium Sulawesi – Celebense Herbarium (CEB) Universitas Tadulako untuk kerjasama penelitian dan pengembangan inovasi berbasis alam di Cagar Biosfer Lore Lindu.