Perusahaan makanan dalam kemasan asal Jepang, Ezaki Glico, mulai mengoperasikan pabrik terbesarnya yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Glico memulai bisnisnya dengan permen karamel sebelum dikenal sebagai produsen biskuit merek Pocky.
Pembukaan pabrik berlangsung pada Kamis (23/2). Luas bangunannya 57 ribu meter persegi dan luasnya 60 ribu meter persegi. Nilai investasi mencapai Rp 693,3 miliar menggantikan pabrik terbesar sebelumnya di Kobe, Jepang.
Hideaki Nagahisa, Kepala Operasi Asia Pasifik Glico, mengatakan Indonesia akan menjadi “mesin pertumbuhan baru” karena memiliki populasi terbesar di Asia Tenggara dan keempat di dunia. Populasi kelas menengah negara itu juga meningkat.
“Dengan teknologi canggih di Glico Manufacturing Indonesia yang saat ini merupakan pabrik terbesar kami, bersama dengan pabrik di Thailand, kami yakin dapat memenuhi permintaan saat ini dan di masa mendatang untuk pasar Indonesia, Asia Tenggara, dan Amerika Utara,” kata Nagahisa. .
Sejarah Gliko
Didirikan pada tahun 1922, Glico merupakan produsen permen yang namanya mewakili bahan baku utama produknya, yaitu glikogen. Pada tahun 1919, pendiri Riichi Ezaki mulai bereksperimen dengan mengekstraksi glikogen dari sup tiram dan memasukkannya ke dalam produk makanan.
Glico menjual berbagai produk kembang gula, antara lain kue kering, stik pretzel, cokelat, puding, dan susu almond. Namun produk pertama dari perusahaan yang berbasis di Osaka, Jepang ini adalah permen Glico Caramel.
Permen karamel memiliki kemasan berwarna merah. Di bagian depan bungkusan itu terdapat gambar seorang pelari maraton yang sedang mengangkat tangan merayakan kemenangannya.
Stik pretzel merupakan produk yang baru muncul pada tahun 1960-an. Glico mulai menjual stik pretzel rasa soda Pretz pada tahun 1962. “Tahun berikutnya, rasa mentega Pretz diluncurkan dan mendapatkan popularitas di kalangan anak-anak,” tulis perusahaan itu di situs webnya.
Pocky Produksi Glico
Pada tahun 1966, Glico mulai menjual batangan kue Pocky. Perusahaan mengklaim Pocky adalah bar kue berlapis cokelat pertama di dunia. Desainnya meninggalkan salah satu ujung batang kue tanpa lapisan cokelat. Tujuan dari desain ini adalah “agar tidak ada cokelat yang menempel di jari Anda”.
Glico saat ini beroperasi di 18 negara, yang sebagian besar adalah negara-negara Asia Pasifik. Di luar wilayah ini, produsen permen juga beroperasi di Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis.
Di Indonesia, Glico mulai beroperasi melalui Glico Manufacturing Indonesia pada tahun 2014. Selain menjual Pocky, Glico juga bekerjasama dengan perusahaan produk konsumen Wings Food dan membentuk Glico Wings. Kolaborasi ini menghasilkan produk es krim seperti Haku salah satunya adalah ikan.