Proyek pengembangan baterai listrik dengan LG Energy Solution (LGES) terancam macet. Padahal nilai investasinya US$ 8 miliar atau sekitar Rp 122,79 triliun.
Industri Pertambangan Induk industri pertambangan Indonesia atau MIND ID membentuk joint venture (JV) dengan produsen teknologi asal Korea Selatan untuk mengembangkan baterai listrik yang disebut Proyek Titan.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan rencana investasi JV dengan LGES belum mencapai titik terang. LGES bahkan disebut mendorong mitra konsorsiumnya, Huayou, untuk melanjutkan negosiasi dengan MIND ID.
MIND ID juga terlibat dalam bisnis produksi baterai listrik dan kendaraan listrik melalui Indonesia Battery Corporation (IBC). KPI adalah pabrik baterai listrik Indonesia yang terdiri dari:
MIND ID melalui PT Aneka Tambang (Antam) Pertamina PLN
MIND ID memegang 25% saham IBC
“Kami mendapat informasi dari Antam bahwa status LG tidak jelas. Tapi LG mendorong anggota konsorsium Huayuo untuk melanjutkan pembahasan dan negosiasi,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (6/2).
Hendi menilai Huayuo bukanlah mitra yang relevan bagi Antam. Pasalnya, portofolio Huayuo lebih banyak pada pabrik pengolahan atau peleburan mineral, ketimbang baterai listrik atau kendaraan listrik.
“Kami ingin konsorsium yang lengkap untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Sedangkan Huayuo hanya terlibat dalam pembangunan peleburan saja,” kata Hendi.
Sebelumnya, Presiden Direktur IBC Toto Nugroho mengatakan pengerjaan Project Titan akan memprioritaskan produksi sel baterai di Indonesia. Rincian peran masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:
Antam memasok 16 juta ton bijih nikel per tahun Proses produksi dikelola oleh IBC dan Antam. Bijih nikel diproses menggunakan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching atau HPAL. Pengolahan bijih nikel suhu tinggi merupakan proses pembuatan bahan baku sel baterai berupa nikel sulfat, prekursor dan katoda. Antam akan mengambil peran utama dalam penambangan bijih nikel. IBC mengoperasikan serangkaian produksi nikel sulfat, prekursor katoda
Sedangkan detail proses produksi baterai elektrik Titan Project dengan LG, sebagai berikut:
Seluruh rangkaian proses mulai dari penambangan hingga pemrosesan HPAL akan dilakukan di Halmahera Timur.Pengembangan bahan baku sel baterai akan dilanjutkan di Kawasan Industri Batang dan Karawang.
Peran atau kepemilikan saham MIND ID di sektor hilir baterai listrik untuk kendaraan listrik akan berkurang sejalan dengan kebutuhan investasi, teknologi dan pasar yang saat ini dikuasai oleh LGES dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend atau CBL.
“Pemegang saham kami PLN dan Pertamina, maka di hilir kami akan menyiapkan infrastruktur berupa charging system dan juga battery exchange system,” kata Toto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR September lalu (19/ 9/2022). ).