liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Proyek Baterai Listrik Rp 122 Triliun dengan LG Terancam Mandek

Proyek pengembangan baterai listrik dengan LG Energy Solution (LGES) terancam macet. Padahal nilai investasinya US$ 8 miliar atau sekitar Rp 122,79 triliun.

Industri Pertambangan Induk industri pertambangan Indonesia atau MIND ID membentuk joint venture (JV) dengan produsen teknologi asal Korea Selatan untuk mengembangkan baterai listrik yang disebut Proyek Titan.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan rencana investasi JV dengan LGES belum mencapai titik terang. LGES bahkan disebut mendorong mitra konsorsiumnya, Huayou, untuk melanjutkan negosiasi dengan MIND ID.

MIND ID juga terlibat dalam bisnis produksi baterai listrik dan kendaraan listrik melalui Indonesia Battery Corporation (IBC). KPI adalah pabrik baterai listrik Indonesia yang terdiri dari:

MIND ID melalui PT Aneka Tambang (Antam) Pertamina PLN

MIND ID memegang 25% saham IBC

“Kami mendapat informasi dari Antam bahwa status LG tidak jelas. Tapi LG mendorong anggota konsorsium Huayuo untuk melanjutkan pembahasan dan negosiasi,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (6/2).

Hendi menilai Huayuo bukanlah mitra yang relevan bagi Antam. Pasalnya, portofolio Huayuo lebih banyak pada pabrik pengolahan atau peleburan mineral, ketimbang baterai listrik atau kendaraan listrik.

“Kami ingin konsorsium yang lengkap untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Sedangkan Huayuo hanya terlibat dalam pembangunan peleburan saja,” kata Hendi.

Sebelumnya, Presiden Direktur IBC Toto Nugroho mengatakan pengerjaan Project Titan akan memprioritaskan produksi sel baterai di Indonesia. Rincian peran masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

Antam memasok 16 juta ton bijih nikel per tahun Proses produksi dikelola oleh IBC dan Antam. Bijih nikel diproses menggunakan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching atau HPAL. Pengolahan bijih nikel suhu tinggi merupakan proses pembuatan bahan baku sel baterai berupa nikel sulfat, prekursor dan katoda. Antam akan mengambil peran utama dalam penambangan bijih nikel. IBC mengoperasikan serangkaian produksi nikel sulfat, prekursor katoda

Sedangkan detail proses produksi baterai elektrik Titan Project dengan LG, sebagai berikut:

Seluruh rangkaian proses mulai dari penambangan hingga pemrosesan HPAL akan dilakukan di Halmahera Timur.Pengembangan bahan baku sel baterai akan dilanjutkan di Kawasan Industri Batang dan Karawang.

Peran atau kepemilikan saham MIND ID di sektor hilir baterai listrik untuk kendaraan listrik akan berkurang sejalan dengan kebutuhan investasi, teknologi dan pasar yang saat ini dikuasai oleh LGES dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend atau CBL.

“Pemegang saham kami PLN dan Pertamina, maka di hilir kami akan menyiapkan infrastruktur berupa charging system dan juga battery exchange system,” kata Toto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR September lalu (19/ 9/2022). ).