liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Induk BUMN di bidang pariwisata, PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) alias InJourney, telah mengajukan investasi nasional sebesar Rp 1,193 triliun. Pengajuan tersebut dilakukan melalui anak usahanya, PT Pembangunan Pelancongan Indonesia atau Perbadanan Pembangunan Pelancongan Indonesia (ITDC).

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, dari total jumlah PMN, Rp 1,05 triliun digunakan untuk melunasi utang. Dari proyek Sirkuit Mandalika, perseroan menimbun utang Rp 4,6 triliun.

Alhasil, InJourney menghadapi kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun. Lalu, ada juga liabilitas jangka panjang atau long term senilai Rp 3,4 triliun.

Doni mengaku perseroan tidak bisa menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Satu-satunya cara untuk membayar utang adalah dengan mengajukan PMN. “Untuk membiayai pembangunan grand stand, vip desa, dan kebutuhan modal untuk acara tersebut,” ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/6).

RACE 2 IATC DI SIRKUIT MANANDALIKA (ANTARA FOTO/Andika Wahyu/YU)

Profil InJourney

Melansir dari situs resminya, Indonesian Journey atau InJourney merupakan holding BUMN di bidang penerbangan dan pariwisata. Di dalamnya ada BUMN PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pembangunan Pelangangan Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta PT Sarinah.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2021 tentang PMN PT Aviasi Wisata Indonesia. Harapannya, InJourney dapat mempromosikan sektor pariwisata dalam negeri dan menjadi forum pengembangan pariwisata kolaboratif.

Dalam struktur dewan komisaris, terdapat Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama. Belakangan, komisaris lainnya adalah Wihana Kirana Jaya, Odo Manuhutu, dan Elwin Mok.

Sementara jajaran direksi terdiri dari Direktur Utama Dony Oskaria, Wakil Direktur Utama Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata Maya Watono, serta Direktur Sumber Daya Manusia dan Digital Herdy Harman.

Momen Ibadah Waisak 2023 (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.)

Sejarah InJourney

InJourney muncul di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan terlibat dalam beberapa klaster bisnis, yaitu bandara, maskapai penerbangan, manajemen destinasi, layanan kargo, hotel, dan ritel.

Sebelumnya, nama perusahaan tersebut adalah Perum Air Survey Penas. Kehadirannya sudah ada sejak kemerdekaan. Saat itu, TNI membentuk Skuadron Tembak Udara.

Skuadron tersebut kemudian berubah menjadi Institut Pengintaian Udara. Pada tahun 1961, pemerintah mengubahnya menjadi Perusahaan Survei Udara Negara (Penas) dan bergerak di bidang pemetaan, fotografi, dan survei udara.

Memasuki tahun 1990-an, aktivitas Penas menurun menyusul munculnya jasa fotografi udara melalui satelit. Pada Agustus 2015, Kementerian Perhubungan mencabut sertifikat operator udara perusahaan karena tidak memenuhi syarat jumlah minimum pesawat.

Kemudian, pada Juli 2021, pemerintah mengubah namanya menjadi PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) alias InJourney.

Kehadirannya menjadi jawaban atas persoalan banyaknya BUMN yang memiliki bisnis serupa namun terpecah-pecah. Misalnya keramahan. Beberapa perusahaan milik negara memiliki hotel tetapi tidak memberikan manfaat yang maksimal bagi bisnis inti mereka.

Karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir bergabung melalui InJourney. Bisnis perhotelan, misalnya, kini berada di bawah Indonesia Hotel Group sebagai operatornya.

Sebelum peresmian GEDUNG SARINAH (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.)

Performa InJourney

Kuartal pertama 2023, InJourney membukukan laba konsolidasi sebesar Rp355,6 miliar (unaudited). Angka ini meningkat 126,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba usaha konsolidasi perseroan juga meningkat sebesar 72,7% menjadi Rp 5,04 triliun.

Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, kenaikan tersebut karena penurunan kasus Covid-19 yang telah menghidupkan kembali sektor pariwisata. “Liburan Natal dan Tahun Baru meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.

Angkasa Pura I dan II masing-masing memberikan kontribusi sebesar 38,7% dan 54,7% dari keseluruhan kinerja holding. Di sektor ritel, Sarinah menyumbang 3,8% dari pendapatan usaha konsolidasi, yaitu Rp 193 miliar.

Sedangkan di sektor destinasi pariwisata, manajemen heritage dan manajemen hotel masing-masing memberikan kontribusi Rp 77 miliar dan Rp 17 miliar.

Tahun lalu, perseroan mendukung KTT G20 di Bali dan MotoGP di Mandalika. Kuartal kedua 2023, InJourney fokus mendukung KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan perayaan Waisak di Candi Borobudur.

Proyek besar lain yang digarap perseroan adalah Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Sanur, Bali. Di atas lahan seluas 43 hektar, akan dibangun rumah sakit dan klinik bertaraf internasional, bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika Serikat.

KEK Sanur juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan berstandar internasional, seperti panti jompo dan klinik bedah dari Korea Selatan, klinik fertilitas dari Australia, dan teknologi imunologi dari Jepang.

Pengembangan kawasan ditargetkan selesai pada November 2023 agar bisa beroperasi pada kuartal I 2024. Pemerintah berharap klinik ini bisa mencegah devisa Rp 97,5 triliun keluar dari Indonesia.