PT Humpuss Maritim Internasional Tbk berencana melakukan pencatatan saham perdana pada 8 Agustus 2023. Dengan kode HUMI, perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Humpuss Intermoda Transportasi yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode HITS.
HUMI menerbitkan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor atau 2,7 miliar saham. Saham ini ditawarkan di kisaran Rp 100 hingga Rp 150 per saham, sehingga perseroan berharap bisa mendapatkan dana Rp 270,7 miliar.
Saat ini pemegang saham HUMI adalah HITS sebagai induk perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 89,998%. Kemudian PT Humpuss Transportasi Kimia dengan saham 10%, dan Koperasi Pekerja Bhakti Samudra 0,002%. Pengendali perusahaan tersebut adalah Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan Tommy Soeharto.
Sejarah Singkat HUMI dan Afiliasinya
Humpuss Maritim Internasional berdiri sejak tahun 2016 dengan nama Misi Hutama Internasional. Jika dicermati, sejarah perusahaan ini dapat ditelusuri hingga tahun 1986 ketika PT Humpuss sebagai induk grup mendirikan divisi gas alam cair alias LNG. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1990 dengan kapal LNG berkapasitas 136 ribu meter kubik metana.
Baru pada tahun 1992 Humpuss Intermoda Transportasi didirikan untuk menangani LNG dan tangki minyak. Perusahaan juga awalnya menyediakan layanan pengiriman kargo dan energi.
Lima tahun setelah berdiri, perusahaan menawarkan saham perdana dengan kode HITS. “Ini merupakan perusahaan pelayaran pertama yang tercatat di BEI sebagai perusahaan publik,” tulis laman Humpuss Maritim International.
Setelah Misi Hutama Internasional berdiri pada tahun 2016, perusahaan mulai mengubah arah bisnis HITS mulai tahun 2019. Dari perusahaan transportasi laut, HITS berubah menjadi perusahaan distribusi energi.
Setahun kemudian, HITS mendirikan bisnis utamanya sebagai floating storage and gasification unit (FSRU). Menurut Institut Teknologi Bandung, FSRU merupakan jenis kapal tanker yang dilengkapi dengan modul regasifikasi yang berfungsi mengubah fase gas bumi dari cair menjadi gas. Kapal tanker ini berperan dalam proses transfer gas bumi.
Nama Misi Hutama International berubah tahun lalu, 2022, menjadi Humpuss Maritim International. Selain sebagai perusahaan transportasi energi, HUMI juga menyediakan jasa maritim terpadu. Ini dicapai melalui merger dengan anak perusahaan Humpuss lainnya.
Tommy Suharto (Arief Kamaludin|KATADATA)
Daftar Bisnis dan Anak Perusahaan HUMI
Dari situs resmi perusahaan diketahui ada enam perusahaan di bawah bendera Humpuss Maritim International. Pertama, ada PT GTS Internasional yang akan masuk Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2021 dengan kode GTSI. Perseroan menyewakan transportasi kapal LNG, jasa regasifikasi melalui FSRU, dan pengelolaan kapal tanker.
Kedua, PT PCS Internasional yang menawarkan jasa transportasi minyak dan petrokimia. PCSI memiliki total lima unit kapal tanker untuk angkutan minyak dan empat unit untuk angkutan petrokimia.
Segmen usaha ketiga adalah kapal penunjang lepas pantai yang dioperasikan oleh PT OTS Internasional. Total ada empat kapal pendukung yang dimiliki perseroan. Demikian pula, jasa pendukung lepas pantai ditangani oleh PT Humpuss Transportasi Curah.
“Ini termasuk dukungan kapal tunda lepas pantai dan pelabuhan, transportasi massal, pemeliharaan peralatan lepas pantai, manajemen kapal dan keagenan kapal,” kata situs resmi perusahaan.
Tak hanya menawarkan jasa transportasi dan penunjang, HUMI juga memiliki jasa manajemen kru. Lini usaha ini dioperasikan oleh PT MCS Internasional yang memiliki total 1.596 awak kapal yang siaga di darat dan di kapal.
Anak perusahaan bernama Etsi Hutama Maritim bertanggung jawab untuk memaksimalkan sumber daya manusia tersebut. Mereka bermitra dengan Universitas Trilogi, Jakarta, untuk mendirikan Trilogi Humpuss Maritime Training Center alias HTMTC.