PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih 11 penghargaan dalam ajang Indonesia Green Awards 2023 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility. PLN meraih penghargaan utama yaitu Best Green Program, Best Indonesia Green Award 2023, serta sembilan penghargaan untuk program pelestarian alam dan lingkungan.
PLN dinilai berhasil melakukan penemuan dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan di wilayah operasionalnya. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penghargaan ini menjadi pemicu bagi perusahaan untuk menjaga alam dan lingkungan secara konsisten.
Hal ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menjalankan bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (LST). “PLN akan terus melakukan terobosan dan inovasi sebagai komitmen transisi energi menuju net zero emission (NZE) 2060,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2).
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menambahkan Penghargaan Program Terbaik diperoleh sebagai hasil inovasi PLN dalam mengolah sampah di Kota Cilegon, Banten. PLN mengkonversi sampah di kota untuk dijadikan bahan bakar co-combustion dengan batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Sedangkan penghargaan Best Indonesia Green Award 2023 diberikan atas capaian sembilan program pelestarian alam dan lingkungan dalam berbagai kategori. Program tersebut adalah pengembangan kawasan konservasi mangrove Kampung Jenggalu Kito sebagai kegiatan konservasi dalam kategori pengembangan wisata konservasi alam.
PLN juga mengadakan Program Sampah Berprestasi sebagai upaya konservasi dalam kategori penanganan sampah plastik. Untuk kategori penghematan sumber daya air, PLN menggelar Program Pemanfaatan dan Pelestarian Wisata Mata Air Gambang Ganang.
Sedangkan untuk kategori rekayasa teknologi dalam penghematan energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan, PLN memiliki Program Micro-PLTS & Micro Storage Yarweser Raja Ampat SuperSUN.
Kemudian, ada Program Pengalihan Terumbu Karang Pulau Samalona dalam kategori pengembangan keanekaragaman hayati. Kemudian, untuk kategori pencegahan pencemaran percontohan, PLN menggelar Program Sulam Rindang di Petenggoran.
Selain itu, untuk mengembangkan pengelolaan sampah terpadu, perusahaan mengadakan Program Taman Pendidikan Ketapang. Pada kategori digitalisasi pelestarian alam terdapat kegiatan digitalisasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Untuk mengembangkan pendidikan perubahan iklim, ditanam 100.000 bibit kaliandra.
“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN dalam menjalankan usaha operasional dan menghasilkan listrik yang aman, bersih, efisien serta memberdayakan masyarakat sekitar,” ujar Edwin.
Ia menambahkan, dalam operasional pembangkit, PLN selalu mengedepankan aspek berkelanjutan. Tahun lalu, PLN melaksanakan tiga program prioritas, yakni pengolahan biomassa menjadi bahan bakar campuran untuk PLTU, program pertanian listrik, dan program pengelolaan fly ash & bottom ash (FABA).
“Komitmen PLN saat ini tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga menjaga lingkungan. Salah satunya dengan mengonversi pembangkit listrik ramah lingkungan untuk mendukung transisi energi guna mencapai NZE 2060,” ujar Edwin.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Visi Nasional Sekretariat Wakil Presiden, Velix Wanggai, mengapresiasi capaian PLN tersebut. Ia kemudian mengingatkan pentingnya peran berbagai pihak dalam mengatasi masalah perubahan iklim yang kini menjadi isu di semua negara.
“Pemerintah menyadari dan mendorong kerja sama berbagai pihak, karena kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah kita tentang perubahan iklim sendirian,” ujarnya.