Subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menggandeng penyedia jasa pengiriman berbasis teknologi Paxel untuk menciptakan ekosistem konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor bertenaga gas.
Pilot project yang menyasar pengemudi ojek online direncanakan akan dimulai pada 1 Maret 2023. Biaya investasi konversi motor bensin Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta per unit.
Direktur Utama PT PGN, Muhammad Haryo Yunianto mengatakan, proyek konversi motor bensin dinilai dapat menekan biaya pembelian bahan bakar.
Dia mencontohkan, harga BBM bersubsidi Pertalite dijual dengan harga Rp 10.000 per liter, sedangkan pengeluaran konsumen untuk membeli bahan bakar motor konvertibel sebesar Rp. Proyek percontohan ini rencananya akan dilaksanakan di Jakarta dan Semarang.
“PLN akan melaksanakan program konversi dua juta motor listrik dalam lima tahun, PGN di sini berusaha menjadi energi alternatif bagi masyarakat,” kata Haryo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (1 /10). 2).
Haryo mengatakan, pengurangan emisi karbon dari konversi 100 ribu unit sepeda motor menyumbang 2.225 ton CO2e per tahun.
Program pembiayaan konversi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembiayaan mandiri ditanggung pengguna dan pembiayaan melalui lembaga keuangan melalui kerjasama dengan lembaga keuangan seperti Himbara hingga BSI.
“Kami minta dukungan Komisi VII apakah kami ikut program insentif agar masyarakat lebih tertarik dan bisa mendapatkan harga BBM Rp 4.500 per liter setara minyak,” kata Haryo.
Selain menyasar kendaraan roda dua, program ini juga dijajaki mobil hingga kendaraan angkut seperti truk. Khusus untuk mobil, uji coba perdana ini akan difokuskan pada konversi seluruh kendaraan dinas PT Pertamina.
Konversi ke kendaraan roda empat diyakini berdampak positif pada efisiensi bahan bakar hingga 55%. Investasi yang dibutuhkan untuk mengubah mobil konvensional menjadi mobil berbahan bakar gas sekitar Rp 25 juta. “Mobil, kendaraan ringan, dan truk juga akan sama. Kita dorong di kuartal I 2023,” kata Haryo.