PT Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan Chevron New Energies International untuk mengeksplorasi sumber panas bumi baru di wilayah Sumatera Selatan. Kedua perusahaan menandatangani Joint Study Agreement (JSA) di acara ConEx EBTKE, Rabu (12/7).
JSA ini bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan pelengkap PGE sebagai perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, dan Chevron sebagai perusahaan energi multinasional yang berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau, andal, dan bersih.
Chevron yakin akan keahlian dan teknologinya dalam eksplorasi panas bumi, studi bawah permukaan, pengembangan proyek, dan keunggulan operasional. Dikombinasikan dengan keahlian ekstensif PGE dalam mengelola energi panas bumi, hal ini dapat menciptakan nilai dan manfaat bagi masyarakat luas dalam menyediakan energi terbarukan yang andal dan terjangkau.
Presiden Direktur PGE Julfi Hadi menyambut baik kerjasama dengan Chevron. Menurutnya, dengan sumber daya terbarukan yang melimpah dan letak geografis yang menguntungkan, Indonesia memiliki semua elemen yang diperlukan untuk menjadi sumber energi hidrogen dan amoniak yang ramah lingkungan.
“Menyadari potensi tersebut, PGE bersinergi dengan Chevron yang diharapkan mampu memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Kerja sama ini juga merupakan langkah awal kami untuk menjadi perusahaan 1 GW dalam dua tahun,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (14/7).
Country Manager Chevron Indonesia Wahyu Budiarto mengatakan Chevron memiliki sejarah panjang bekerja di Indonesia dan bekerja sama dengan Pertamina. Indonesia telah menjadi bagian penting dari portofolio Chevron selama bertahun-tahun.
“Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi baru Chevron di bidang panas bumi untuk mengeksplorasi sumber energi terbarukan Indonesia bersama PGE,” katanya.
JSA ini merupakan kesepakatan keempat hasil kerjasama awal antara Chevron dan Pertamina yang diumumkan di Washington, DC, pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.
Yang pertama, diumumkan pada acara B20 di Bali pada November 2022 antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia dan Keppel Infrastructure, bertujuan untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu menggunakan energi terbarukan di Sumatera Selatan, Indonesia.
JSA kedua ditandatangani di Houston, Texas pada 6 Maret 2023, untuk menilai kelayakan penyimpanan penangkapan karbon dan penggunaan dan penyimpanan penangkapan karbon (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia.
Ketiga, PGE dan salah satu perusahaan afiliasi Chevron di Indonesia membentuk konsorsium untuk mengikuti dan kemudian memenangkan tender wilayah kerja panas bumi Way Ratai di Lampung, Indonesia.