PT Multi Bintang Indonesia Tbk. menggunakan fasilitas biomassa di lokasi operasi pabriknya di Tangerang, Banten. Penggunaan biomassa bertujuan untuk mencapai net zero carbon yang ditargetkan mencapai 100% pada tahun 2025.
Fasilitas biomassa ini akan menghasilkan energi terbarukan yang menggantikan bahan bakar gas alam. Dengan beralih ke ETB, emisi CO2 dari operasional Brewery Bintang dapat dikurangi hingga 90% atau setara dengan 5.000 ton CO2.
Pabrik sebelumnya menggunakan gas alam atau energi fosil untuk kebutuhan energi panasnya. Namun kini mereka beralih, menggunakan EBT untuk memanaskan boiler yang digunakan dalam proses brewing.
“Salah satu cara untuk mencapai target 100% net zero carbon adalah dengan menggunakan fasilitas biomassa daripada menggunakan fosil,” ujar Brewing Manager Thomas Anggoro kepada Katadata.co.id di Pabrik Bir Bintang, Tangerang, Jumat (26/5).
PT Multi Bintang Indonesia Tbk bekerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions (BECIS), sebuah perusahaan energi yang menyediakan fasilitas biomassa.
Sedangkan bahan limbah yang digunakan sebagai bahan bakar berasal dari pertanian. “Itu sekam padi, dan 20% limbah dari industri pengolahan kayu,” kata Thomas.
Dia menjelaskan, limbah dari pengoperasian fasilitas biomassa tidak dibuang begitu saja. Sampah tersebut akan dikumpulkan karena dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku pupuk organik untuk mendukung pertanian masyarakat sekitar.
Thomas juga mengatakan fasilitas biomassa ini akan menguntungkan Multi Bintang. Dia juga mengatakan transisi itu diperlukan karena bahan bakar fosil pada akhirnya akan habis.
“Namun kami tidak khawatir karena kami sudah menggunakan energi biomassa,” ujarnya.