Bos PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin menghadapi laporan dugaan tindak pidana kelalaian. Laporan ini menyusul meninggalnya seorang perempuan dalam kecelakaan lift di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara, pada akhir April 2023.
Asiah Shinta Dewi Hasibuan meninggal dunia pada 24 April 2023 akibat kecelakaan lift di bandara yang dikelola BUMN tersebut. Petugas bandara menemukan wanita berusia 43 tahun itu di bawah lift setelah mencium bau busuk pada 27 April 2023.
Kasus ini ditangani suami korban, Ahmad Faisal, Selasa (2/5). Dia melaporkan empat orang termasuk Awaluddin. Tiga orang lainnya, menurut keterangan polisi, adalah pejabat Angkasa Pura Solusi, pejabat Angkasa Pura Aviation, dan perwakilan manajemen GMR Airpots.
Faisal melaporkan keempat orang tersebut karena diduga melakukan tindak pidana kelalaian atau kecerobohan yang mengakibatkan kematian. Hal ini sejalan dengan Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana penjara paling lama satu tahun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Profil Muhammad Awaluddin
Awaluddin menjabat sebagai direktur utama AP II sejak September 2016. Pria kelahiran Jakarta ini mulai memimpin pengelolaan bandara dua tahun setelah diresmikannya Bandara Kualanamu.
Penunjukan Awaluddin itu dilakukan setelah pendahulunya, Budi Karya Sumadi, mendapat amanah menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Awaluddin juga menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan fasilitas bandara Angkasa Pura Solusi dan perusahaan kargo dan logistik PT Angkasa Pura Kargo. Keduanya merupakan anak perusahaan AP II.
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan perusahaan pertama Awaluddin. Ia memulai karirnya di raksasa teknologi informasi dan komunikasi setelah menyelesaikan gelar sarjana teknik elektro di Universitas Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan.
Kasus kecelakaan lift Bandara Kualanamu (ANTARA PHOTO/Fransisco Carolio/hp.)
Karier panjang di Telkom
Di Telkom, karir Awaluddin memuncak sebagai direktur bisnis korporat atau CEO Bisnis Perusahaan antara Januari dan September 2016. Jabatan senior pertamanya adalah wakil presiden komunikasi publik dan pemasaran, yang berlangsung antara September 2005 dan Februari 2007.
Namun, Awaluddin hengkang dari Telkom antara 2010 hingga 2012. Pria bergelar doktor manajemen ini pernah menduduki jabatan di perusahaan telekomunikasi lain, termasuk di anak perusahaan Telkom.
Sejak Desember 2010 hingga Mei 2012, Awaluddin menjabat sebagai direktur utama PT Infomedia Nusantara. Anak usaha Telkom ini bergerak di bidang outsourcing proses bisnis.
Awaluddin juga memimpin PT Batam Bintan Telekomunikasi antara Agustus 2007 dan September 2011. Batam Bintan Telekomunikasi menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan di beberapa kawasan industri di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau. Perusahaan ini juga berafiliasi dengan Telkom.
Pria peraih gelar master dari University of Europe, Belgia ini juga mendapatkan berbagai penghargaan. Salah satunya adalah Satya Lencana Pembangunan tahun 2008. Penghargaan yang biasa diberikan pada tanggal 20 Mei ini untuk menghormati orang-orang yang telah berjasa dalam pembangunan secara umum maupun khusus di bidang tertentu.