United States Trade and Development Agency (USTDA) memberikan hibah sebesar Rp 15 miliar kepada PT Medco Power Indonesia untuk studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) berkapasitas 111 megawatt (MW) di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
“Proyek ini akan memfasilitasi penggantian sumber energi yang sangat berpolusi dengan energi bersih dan terbarukan,” kata USTDA dalam keterangan yang diberikan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (29/5).
Presiden Direktur Medco Eka Satria dan Direktur Regional USTDA untuk Indo-Pasifik Verinda Fike berpartisipasi dalam upacara penandatanganan hibah yang disaksikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Michael F. Kleine.
“Sebagai salah satu perusahaan energi bersih dan terbarukan terkemuka di Indonesia, Medco Power terus mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi perubahan iklim dan target pengurangan emisi,” ujar Eka.
Ia juga menambahkan, penandatanganan ini merupakan bagian dari strategi perubahan iklim Medco Power dalam mengembangkan portofolio kelistrikan dari energi terbarukan.
Sementara itu, Direktur USTDA Enoh T. Ebong berharap kerjasama USTDA dengan Medco akan memajukan transisi energi bersih di Indonesia dan menawarkan sumber energi terbarukan kepada masyarakat Sumbawa Barat.
“Kami mengharapkan minat yang kuat dari industri AS untuk bekerja sama dengan Medco dalam implementasi proyek prioritas ini, dan kami percaya bahwa fleksibilitas dan relevansi alat penyiapan proyek kami dengan kebutuhan infrastruktur Indonesia menjadikan kami mitra sejati,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Duta Besar AS Kleine mengatakan bahwa Pemerintah AS bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk mempromosikan solusi energi terbarukan.
“Proyek ini menunjukkan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membantu Indonesia dalam transisi energi bersih menuju pencapaian emisi nol bersih,” kata Kleine.
Kedutaan Besar AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hibah Rp 15 miliar bertujuan untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia di bawah Fair Energy Transition Partnership (JETP).
JETP adalah kemitraan yang dipimpin Indonesia berdasarkan target iklim ambisius Indonesia. Sekretariat JETP saat ini sedang menyiapkan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) yang akan memandu pendanaan JETP selama tiga hingga lima tahun ke depan.
Studi USTDA akan memberi Medco penilaian dan evaluasi rinci sumber daya energi angin, analisis geoteknik awal, pembangkit listrik dan desain sistem interkoneksi, studi integrasi jaringan, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian risiko, analisis biaya dan ekonomi, dan implementasi analisis rencana. .