Startup pendidikan India Byju berada di posisi yang sulit. Tiga investor mereka mengundurkan diri dari dewan komisaris perusahaan. Demikian pula, kantor akuntan Deloitte yang bertugas mengaudit keuangan juga mengundurkan diri. Ini akibat Byju terus menunda perilisan laporan keuangan 2011 ke 2022 dan tidak menyerahkan dokumen yang diminta.
Reuters merinci bahwa dewan komisaris Byju adalah GV Ravishankar dari modal ventura Peak XV Partners, sebelumnya dikenal sebagai Sequoia India. Lalu ada Russer Dreisenstock dari Prosus, perusahaan pemilik OLX dan Tencent. Terakhir, ada Vivian Wu dari Chan-Zuckerberg Initiative.
Ketiga perusahaan ini berinvestasi di Byju dan memimpin perusahaan yang berlokasi di Bengaluru, India itu dengan valuasi US$ 22 miliar atau sekitar Rp 330 triliun. Di tengah masalah tersebut, Byju mengatakan kepada investor akan merilis laporan keuangan 2022 pada September ini dan laporan keuangan 2023 pada Desember.
Inisiatif Seorang Guru
Sebelum mendirikan Byju’s, pendirinya, Byju Raveendran, membuka kelas untuk Common Entrance Test alias persiapan CAT pada tahun 2008. Saat itu, Raveendran masih berusia 28 tahun dan mendapat nilai sempurna CAT persentil ke-100.
Melansir laman Byju, CAT merupakan ujian seleksi universitas tingkat nasional paling bergengsi di India. Tes ini dikelola oleh Indian Institute of Management alias IIM. “Tidak diragukan lagi, ini adalah ujian seleksi gelar Magister Administrasi Bisnis terbesar di India,” kata situs web perusahaan.
Setelah setahun mengajar, Raveendran membuka kelas online untuk CAT. Tidak cukup itu, Raveendran mendirikan Think & Learn Pvt. pada tahun 2011. Ini adalah cikal bakal Byju’s, salah satu perusahaan rintisan terbesar di India.
Berbeda dengan kelas awal yang diajarkan Raveendran, Think & Learn Pvt fokus mengajar segmen K 12. Ini adalah singkatan dari TK, alias taman kanak-kanak hingga kelas 12 di India. Kelas 12 berlangsung dari sekolah dasar hingga pra-universitas.
Perusahaan menerima pendanaan Seri A senilai US$ 9 juta dari Aarin Capital pada September 2013. Setahun kemudian, Think & Learn Pvt meluncurkan program pembelajaran pada perangkat tablet untuk kelas delapan hingga 12.
Pendanaan Seri B diadakan pada Juli 2015. Kali ini Sequoia Capital menginvestasikan US$ 25 juta di Byju. Dari dana tersebut, Byju meluncurkan aplikasi berbasis perangkat pada Agustus 2015. Pada saat yang sama, perusahaan juga meluncurkan program pembelajaran dari kelas enam hingga 12.
Pengembangan Byju
Nama Byju semakin dikenal hingga pada tahun 2016 berhasil mendapatkan pendanaan sebanyak dua kali. Pertama pada Maret 2016, putaran Seri C yang dipimpin oleh Sequoia Capital dan Sofina menghasilkan investasi sebesar US$75 juta. Kemudian pada September 2016 menjadi perusahaan Asia pertama yang mendapat investasi dari Chan-Zuckerberg Initiative alias CZI senilai US$ 50 juta.
Organisasi ini didirikan oleh pendiri Meta Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan. Sejak didirikan pada tahun 2015, CZI telah memberikan hibah sebesar US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun dan menginvestasikan US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,5 triliun pada organisasi yang memiliki visi yang sama dengan mereka.
Jika sebelumnya aplikasi Byju hanya menawarkan pembelajaran dari kelas enam hingga 12, pada tahun 2017 aplikasi ini sudah menyediakan pembelajaran untuk kelas 4 dan 5. Pada tahun yang sama, perusahaan mendapatkan pembiayaan Seri F sebesar US$30 juta dari Verlinvest. Saat itu, Byju sudah memiliki valuasi US$ 600 juta.
Selain mengamankan pendanaan Seri F dan mengembangkan pengajaran, Byju telah dimasukkan dalam studi kasus Harvard Business School. Disana dijelaskan bagaimana teknologi yang diterapkan oleh Byju dapat mempengaruhi cara belajar siswa disana.
Byju kemudian mencoba melakukan ekspansi internasional dengan mengakuisisi TutorVista dan Edurite. Mereka juga menunjuk aktor terkenal India, Shah Rukh Khan, sebagai brand ambassador.
Upaya ekspansi ini membuat Byju meraih valuasi lebih dari US$1 juta dan menjadi unicorn pada Maret 2018. Tahun berikutnya, perusahaan menjadi sponsor resmi tim Kriket India menggantikan oppo.
Di tengah pandemi, Byju mendapatkan pendanaan dari BOND, menjadikannya sebagai startup pendidikan dengan rating tertinggi di dunia pada Juni 2020, senilai US$10,5 miliar atau sekitar Rp. 157,5 triliun. Angka ini terus meningkat hingga dikabarkan mencapai US$ 22 miliar atau setara Rp 330 triliun.