Katadata Green bermitra dengan Traction Energy Asia dan Trends Asia untuk meluncurkan kampanye #GreenActionVol2 yang mengangkat isu transisi energi yang adil dan isu terkait pangan.
Dalam kampanye bertajuk “Hanging Out with Foogie: Talking about Food and Energy with Data”, ketiga organisasi tersebut memperkenalkan permainan berita interaktif untuk mengedukasi masyarakat secara lebih luas. Katadata Green Product Manager Jeany Hartriani mengatakan, persoalan kompleks tata kelola pangan dan transisi energi dikemas dalam permainan. yang menyenangkan.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang peduli dengan risiko tarik ulur antara pangan dan energi serta pentingnya menyeimbangkan keduanya,” ujarnya dalam diskusi yang digelar di Thamrin Food & Creative Park, Sabtu (20/5). ).
Jeany menjelaskan, game yang tersedia dalam versi desktop dan mobile ini dibangun berdasarkan data dengan fokus pada pengembangan biodiesel dan biomassa. Melalui permainan ini, peserta diajak untuk melihat keterkaitan antara pengembangan energi terbarukan dengan kelestarian hutan dan ketahanan pangan.
Dalam kampanye ini, Katadata Green, Traction Energy Asia, dan Trends Asia berharap akan ada lebih banyak diskusi tentang transisi energi yang adil dan dapat dipahami oleh masyarakat luas. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan tingkat kesadaran terhadap agenda ini akan meningkat, dan tindakan nyata dapat diambil untuk mencapai perubahan positif di sektor energi dan pangan.
Tarik menarik antara pengembangan energi terbarukan dan ketahanan pangan menjadi penting sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang biodiesel. Peneliti Traction Energy Asia, Ricki Adhityo Ajie mengatakan pemerintah telah menetapkan kebijakan B35 dengan mencampurkan 35% biofuel dari minyak sawit dengan BBM. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengolahan tumbuhan hutan menjadi wood pellet dalam skema co-firing dengan PLTU batu bara.
“Karena permintaan pangan dan energi banyak, maka harga akan naik,” katanya.
Sementara itu, Peneliti Tren Asia Amalya Reza mengatakan pengembangan biomassa berisiko membuka lahan hutan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7 Tahun 2021 menyebutkan kawasan hutan dengan fungsi hutan produksi konversi (HPK) diusulkan untuk energi.
“Hutan Produksi Konversi (HPK) masih memiliki 5 juta hektare hutan alam. Jadi kemungkinan mendorong deforestasi di HPK sangat besar. Ada potensi ancaman deforestasi 5 juta hektar dengan proyek energi ini,” kata Amalya.