liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Kadin Ajak UE Bangun Industri Hijau RI, Potensi Investasi Rp 8.114 T

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengajak Uni Eropa untuk meningkatkan kerjasama antara Asean dan Uni Eropa. Salah satu sektor yang dapat dikembangkan melalui kemitraan ini adalah industri hijau.

Arsjad yang juga menjabat sebagai Ketua Asean Business Advisory Council mengatakan, ada lima sektor kerja yang bisa dikembangkan bersama Uni Eropa. Kelima sektor tersebut adalah transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta perdagangan dan investasi.

“Potensi industri hijau di Asia Tenggara masih perlu dikembangkan dan perlu digali. Kami juga mengajak UE untuk terlibat dalam proses pengembangan industri hijau di Indonesia melalui sektor swasta,” ujar Arsjad dalam keterangan resmi, Rabu (19/4).

Arsjad menilai kerja sama di bidang manufaktur harus dilaksanakan mengingat nilai perdagangan yang besar, terutama antara Indonesia dan Uni Eropa.

Potensi Investasi Rp 8.114 T

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada 2022 mencapai US$ 33,2 miliar atau sekitar Rp 494,18 triliun. Rinciannya, nilai ekspor Indonesia ke Benua Biru mencapai US$ 21,5 miliar, sedangkan nilai impor US$ 11,7 miliar.

Arsjad mengatakan investasi industri hijau di Indonesia cukup besar, mencapai US$ 545,3 miliar pada 2040. Sebab, pemerintah berencana mengembangkan komoditas hilir sebanyak 21 komoditas dalam 17 tahun ke depan.

Selain itu, Arsjad menilai pemerintah serius dalam melakukan transisi ke energi bersih. Hal itu tercermin dari target peningkatan alokasi energi baru dan terbarukan dalam portofolio energi nasional menjadi 23 persen pada 2025.

Selain itu, pemerintah berencana menutup seluruh pembangkit listrik yang berbahan baku batu bara pada 2025. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memperkirakan kebutuhan investasi untuk memenuhi target tersebut mencapai US$ 1 triliun.

“Kami sangat ingin melakukan transisi energi yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu, kami mengajak semua pihak dalam forum ini untuk bekerjasama dan berinvestasi di industri hilir energi terbarukan di Indonesia,” kata Arsjad.

Perjanjian Hannover Capai Rp 29,5 T

Belum lama ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyepakati 27 perjanjian bisnis di luar Hannover Messe 2023. Seluruh perjanjian tersebut bernilai sekitar €1,84 miliar atau sekitar Rp29,25 triliun.

Airlangga menyebutkan, mayoritas atau 22 kesepakatan dibuat antar pelaku usaha. Menurutnya, jumlah kesepakatan tersebut bisa bertambah selama Hannover Messe 2023.

“Total nilai kesepakatan sekitar US$1,98 miliar atau €1,84 miliar yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 80.000 orang. Ini bisa bertambah selama pameran berlangsung,” kata Airlangga di kanal resmi Indonesia Hannover Messe, Senin (17/4). ).

Airlangga juga bertemu dengan Menteri Ekonomi dan Energi Federal Jerman Peter Altmaier. Menurut dia, pertemuan tersebut menghasilkan pembentukan platform bilateral antara Indonesia dan Jerman.

Intinya, platform tersebut adalah komite bersama di bidang ekonomi dan investasi. Beberapa sektor yang menjadi fokus platform tersebut adalah perdagangan, industri, lingkungan, energi, penelitian, maritim, wisata kesehatan, pelatihan vokasi, dan pengembangan UMKM.

Berikut perkembangan investasi Jerman di Indonesia selama 10 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Reporter: Andi M. Arief