Pemerintahan Joe Biden telah menyediakan anggaran sebesar US$11 miliar atau sekitar Rp163 triliun untuk proyek energi bersih di pedesaan Amerika Serikat (AS). Dana ini merupakan bagian dari dana Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS yang mencapai US$ 430 miliar atau sekitar Rp 6,4 kuadriliun.
“Memperluas energi bersih ke masyarakat pedesaan penting untuk memenuhi tujuan pemerintahan Joe Biden yaitu nol emisi bersih pada tahun 2050,” kata seorang pejabat Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Selasa (16/5).
“Ini adalah hari yang menarik dan bersejarah dan melanjutkan upaya untuk memastikan bahwa pedesaan Amerika adalah peserta penuh dalam ekonomi energi bersih,” kata Menteri Pertanian Tom Vilsack dalam panggilan tersebut.
Badan koperasi listrik pedesaan Departemen Pertanian (USDA) di Amerika dapat mengajukan mulai 31 Juli untuk hibah proyek energi bersih senilai $9,7 miliar untuk menggunakan energi terbarukan, sistem nol emisi dan penangkapan karbon.
Pengembang energi terbarukan dan penyedia layanan listrik seperti utilitas kota dapat mulai mengajukan permohonan mulai 30 Juni untuk tambahan US$1 miliar dalam bentuk pinjaman yang dapat dibuang sebagian untuk membiayai proyek angin, surya, panas bumi, biomassa, dan energi terbarukan lainnya.
Penasihat Gedung Putih John Podesta mengatakan uang itu akan membawa pekerjaan bergaji tinggi ke masyarakat pedesaan dan Penasihat Iklim Nasional Ali Zaidi mengatakan investasi itu akan menjadi pengubah permainan dalam ekonomi Amerika.
“Dana baru ini akan membantu koperasi listrik pedesaan mencapai kesetaraan dengan perusahaan utilitas swasta yang telah mulai banyak berinvestasi dalam energi bersih,” kata Vilsack kepada wartawan.
“Kami memiliki krisis iklim yang mengharuskan semua orang Amerika untuk berpartisipasi dalam pengurangan emisi untuk mencapai masa depan nol bersih,” kata Vilsack.
Koperasi listrik pedesaan Amerika melayani 42 juta orang dan menggunakan sekitar 22% energi mereka dari sumber terbarukan, menurut National Association of Rural Electric Cooperatives.