liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Jerome Polin, Tersandung Konten hingga Dicap KY oleh WNI di Jepang

Jerome Polin kembali menjadi perhatian netizen. Kali ini bukan karena prestasinya, tapi karena konten komedinya.

Di Instagram Reels, ia dan dua dokter pendamping, Ekida Rehan dan Farhan Firmansyah, sedang menari. Mereka bertiga mengenakan atribut dokter lengkap dengan stetoskop.

Caption pada konten, “Maaf, kami mencoba yang terbaik,” memancing kritik. Netizen berkomentar bahwa kalimat tersebut tidak boleh dijadikan lelucon karena biasa digunakan oleh dokter untuk memberi tahu keluarga pasien yang telah meninggal.

Ketiga pembuat konten ini telah meminta maaf. Duo koas kembar Ekida dan Farhan mengatakan, maksud dari tulisan tersebut adalah mereka sudah berusaha menari semaksimal mungkin. Namun nyatanya juga menimbulkan persepsi yang tidak jelas dan interpretasi yang beragam.

Hal yang sama berlaku untuk Jerome. Ia sadar isi dan teksnya menimbulkan persepsi yang beragam dan bisa disalahartikan, apalagi jika menggunakan karakter dokter. “Aku benar-benar minta maaf tentang ini. Ke depan, saya dan tim akan berusaha lebih cerdas dan berhati-hati,” cuit Jerome, Senin (27/2).

Jerome Polin (tengah) dan bisnisnya, Menantea (Instagram @menantea.toko)

Siapakah Jerome Polin?

Pria bernama lengkap Jerome Polin Sijuang ini lahir di Jakarta, 2 Mei 1998, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebelum dikenal sebagai pembuat konten di YouTube, Jerome dan kakaknya, Jehian Panangian Sitanding, membuat platform bernama Soal Jawab Matematik di LINE pada 2015.

Melalui platform ini, Jerome mengajarkan matematika kepada pengguna LINE. Seiring berjalannya waktu, media sosial ini merambah pembahasan mata pelajaran lain.

Jerome lulus dari SMA Negeri 5 Surabaya pada tahun 2016. Ia juga bekerja untuk mengejar mimpinya belajar di luar negeri. Dia mendapat beasiswa ke Universitas Teknologi Nanyang Singapura, tetapi dia tidak mengambilnya.

Akhirnya ia mencoba peruntungannya mendapatkan beasiswa Mitsui-Bussan untuk kuliah di Jepang. Dia juga lulus dan mulai kuliah dengan beasiswa penuh di Departemen Matematika Terapan di Universitas Waseda, Tokyo.

Selama di Negeri Sakura, ia kesulitan menemukan video YouTube yang mengajarkan bahasa Jepang. Jerome pun mendapat ide untuk membuat kontennya sendiri. Ia membuat channel YouTube Nihongo Mantappu pada akhir tahun 2017. Ini pertama kalinya Jerome dikenal luas oleh masyarakat.

Saluran YouTube ini berkembang bersama tiga teman Jerome; yaitu Ryoma Otsuka, Tomohiro Yamashita, dan Yusuke Sakazaki. Mereka berempat menyebut diri mereka Waseda Boys.

Bersama Waseda Boys, Jerome melakukan vlog kesehariannya sebagai mahasiswa, dan melakukan perjalanan ke berbagai kota. Sampai hari ini, saluran YouTube sudah memiliki 10 juta pelanggan.

Ramen Kumaw Jerome Polin (Instagram @kumaw.ramen)

Bisnis Jerome Polin

Kesuksesan Jerome tak luput dari campur tangan sang kakak yang juga menjabat sebagai manajernya. Pada tahun 2018, kedua bersaudara ini mencoba mengajak pembuat konten lain untuk bergabung dengan Mantappu Corporation.

Ini adalah perusahaan manajemen yang terdiri dari 18 talenta. Bakat ini bermukim di berbagai negara, mulai dari Indonesia. Jepang, ke Jerman. Ini juga termasuk Waseda Boys yang sudah lama puas dengan Jerome di Negeri Sakura.

Selain menjadi content creator, Jerome juga seorang social media influencer. Ia mendapatkan rupiah dari penunjukan brand ambassador alias duta merek. Beberapa perusahaan yang menjadikan Jerome sebagai brand ambassador antara lain Samsung, Zenius dan Seeds.

Tak puas dengan bisnis konten, kakak beradik ini mulai merambah bisnis kuliner pada April 2021. Mereka membuat franchise minuman teh bernama Menantea.

Dalam pemberitaan media, bisnis ini muncul dari eksperimen Jerome Polin sebelumnya. Pria ini mengunggah video bertajuk “Eksperimen Mencampur Minuman dengan Bahan Paling Aneh dan Ekstrim”, yang dirilis pada 30 Maret 2021.

Waralaba Menantea didirikan. Saat ini sudah ada 200 cabang Menantea di 78 kota di Indonesia.

Saudara-saudara juga mencoba bisnis makanan. Bersama dengan Alshad Ahmad, Menantea Group menjual ramen, nasi bungkus dan tempura dengan merek Kumaw Ramen. Sejak dibuka pada April 2022, kini terdapat delapan kedai Kumaw Ramen yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Bekasi.

Kakak beradik Sijuang ini masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2021. Di usia masing-masing 24 dan 22 tahun, mereka masuk ke segmen Media, Marketing, dan Advertising bersama talent agency Mantappu Corporation.

Yang terbaru, pada Februari 2023, Jerome dan Jehian masuk daftar Fortune 40 under 40 tahun 2023. Mereka menempati peringkat kesembilan, lebih tinggi dari putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan aktor Iko Uwais.

Kasus Jerome Polin, Branded KY

Ini bukan pertama kalinya Jerome tersandung kontennya sendiri. Pada 2022, pria itu mempertanyakan apakah akan ada pebalap Indonesia yang berlaga di kancah internasional. Sontak ia dibanjiri komentar pengguna Twitter yang menganggap Jerome meremehkan pebalap Indonesia itu.

Cuitan Jerome itu dijawab oleh pebalap Indonesia Sean Gelael. Dia menyatakan Jerome dapat bertindak dengan cerdas, tetapi dia tidak memiliki rasa hormat.

Bersamaan dengan jawaban tersebut, Sean juga melampirkan foto-foto pebalap Indonesia yang berlaga di ajang internasional. Akhirnya, Jerome menerima saran tersebut dan meminta maaf.

Di tahun yang sama, Jerome dan Waseda Boys mengunjungi Alshad Ahmad untuk membuat konten YouTube. Alshad sendiri memelihara berbagai hewan yang dilindungi di kediamannya.

Konten ini kontroversial karena dianggap eksploitasi hewan. Pelestarian tiga harimau oleh Alshad tidak bisa dianggap sebagai kegiatan konservasi.

Dengan beberapa kasus tersebut, masyarakat Indonesia di Jepang pun menyebut Jerome tergolong KY alias kuuki yomenai. Singkatnya, istilah ini dapat diartikan sebagai orang yang kurang peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya.

Menurut mereka, Jerome melanggar privasi orang Jepang dalam kontennya. Padahal, sudah menjadi kebiasaan orang Jepang untuk menutupi wajah orang-orang di sekitarnya dan Jerome tidak melakukan itu.