liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

World Weather Attribution atau WWA memprediksi fenomena gelombang panas akan terjadi lebih sering dengan tingkat panas lebih ekstrem, terutama di wilayah Cina.

Berdasarkan analisis studi terbaru WWA, perubahan iklim membuat gelombang panas berpotensi terjadi di China setidaknya sebanyak 50 kali lebih.

WWA merupakan kolaborasi akademis yang mempelajari atribusi kejadian ekstrim, dan perhitungan dampak perubahan iklim terhadap kejadian meteorologi ekstrim seperti gelombang panas, kekeringan, dan badai. Studi ini dilakukan oleh tujuh  peneliti, termasuk ilmuwan dari universitas dan badan meteorologi di Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.

Studi WWA menemukan gelombang panas di Eropa dan Amerika Utara sepanjang Juli ini terjadi karena perubahan iklim. Ini terutama karena pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, batu bara, minyak dan gas, penggundulan hutan dan aktivitas manusia lainnya.

Wilayah Eropa Selatan, sebagian dari Amerika Serikat, Meksiko, dan Cina sudah merasakan gelombang panas yang parah dengan suhu mencapai di atas 45 derajat Celcius pada Juli ini.

“Fenomena ini menimbulkan terjadinya peringatan panas, kebakaran hutan, perawatan di rumah sakit yang berkaitan dengan gelombang panas, hingga kematian,” demikian tertulis dalam hasil studi, Selasa (25/7).

Para peneliti menjelaskan bahwa El Nino, fenomena iklim yang terjadi secara alami, memberi kontribusi tambahan terhadap gelombang panas di beberapa wilayah.

Maka itu, para ilmuwan memperingatkan gelombang panas akan semakin buruk jika emisi tidak segera dikurangi dan dihentikan menjadi nol bersih. 

Friederike Otto, Dosen Senior Ilmu Iklim di Institut Grantham untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan, Imperial College London menyatakan hasil studi atribusi ini tidak mengejutkan. “Dunia tidak berhenti membakar bahan bakar fosil, iklim terus menghangat dan gelombang panas terus menjadi lebih ekstrem. Sesederhana itu,” katanya.

Namun, dia melanjutkan, gelombang panas ini bukan bukti dari pemanasan yang tak terkendali atau keruntuhan iklim.

“Kita masih punya waktu untuk mengamankan masa depan yang aman dan sehat, tetapi kita harus segera berhenti membakar bahan bakar fosil dan berinvestasi untuk mengurangi kerentanan. Jika tidak, puluhan ribu orang akan terus meninggal karena penyebab panas setiap tahun,” tegasnya.