PT Pupuk Indonesia mendukung pengembangan ekosistem energi bersih. Hal itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Japan Bank for International Corporations (JBIC).
Wakil Direktur Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan, perseroan menjalin kerja sama pengembangan amoniak bersih dan hidrogen dengan beberapa perusahaan asal Jepang. Hal ini karena Jepang menggunakan sumber energi bersih sebagai upaya dekarbonisasi.
“Pupuk Indonesia dan JBIC sepakat untuk bertukar informasi mengenai potensi kerja sama Pupuk Indonesia dengan sejumlah perusahaan Jepang dalam rantai pasok amoniak, hidrogen, dan energi terbarukan,” ujar Nugroho dalam siaran pers, Selasa (23/5).
Dalam kerjasama ini, JBIC juga akan berbagi pengalaman dan informasi mengenai rangkaian produk keuangannya. Termasuk, menjajaki kemungkinan penyaluran dana JBIC untuk proyek-proyek potensial yang sedang dikerjakan Pupuk Indonesia dengan beberapa perusahaan Jepang.
Hingga saat ini, setidaknya ada enam perusahaan Jepang yang bekerjasama dengan Pupuk Indonesia dalam pengembangan amoniak bersih. Keenam perusahaan tersebut adalah Mitsui, Toyo Engineering, Mitsubishi Corporation, INPEX, Itochu Corporation dan IHI Corporation.
Selain itu, Pupuk Indonesia memiliki kerjasama yang sama dengan perusahaan asal Arab Saudi yaitu ACWA Power serta perusahaan milik pemerintah seperti PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara. Pupuk Indonesia kini memiliki kapasitas produksi amoniak tujuh juta ton per tahun.
Pengembangan amoniak bersih merupakan bagian dari roadmap dekarbonisasi Pupuk Indonesia. Selain sebagai energi alternatif untuk masa depan, amoniak juga menjadi media distribusi hidrogen. Hal ini juga sebagai upaya perseroan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Sementara itu, Managing Executive Officer JBIC Inaba Yutaka menyatakan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pupuk Indonesia akan mendorong kerja sama di beberapa sektor yang menggunakan amoniak dan hidrogen sebagai sumber energi.
Pasalnya, Pupuk Indonesia memiliki kerjasama dengan perusahaan Jepang di bidang amoniak bersih untuk kebutuhan ekspor.
Penandatanganan nota kesepahaman ini juga akan mendukung sejumlah inisiatif, termasuk Asian Zero Emission Community (AZEC), sekaligus mengamankan produksi dan rantai pasokan amonia dan hidrogen untuk Jepang.
“Sebagai lembaga keuangan Jepang, JBIC akan terus menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan Jepang, serta membantu mengamankan pasokan energi bersih yang stabil bagi Jepang melalui penguatan kerja sama dengan mitra penting di bidang dekarbonisasi,” jelas Inaba.