liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG Terpilih Menjadi Dewan Eksekutif WMO

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati kembali diangkat sebagai anggota Dewan Eksekutif World Meteorological Organization (WMO).

“Selama empat tahun ke depan, Indonesia kembali dipercaya menjadi Dewan Eksekutif WMO. Ini bukan tugas yang mudah, karena Indonesia harus menjadi contoh praktik yang baik dalam mengelola isu-isu strategis di kawasan,” ujarnya seperti dikutip Antara , (5/6).

Sebelumnya, Dwikorita dicalonkan sebagai Presiden WMO periode 2023-2027 yang pemilihannya dilakukan pada Kongres Meteorologi Dunia ke-19 (Cg-19) di Jenewa, Swiss, Kamis, 1 Juni 2023. Namun, ia kalah bersaing dengan Abdulla Ahmed. Al Mandous dari Uni Emirat Arab (UEA).

Kongres memilih Sekretaris Jenderal WMO: Prof. Celeste Saulo dari Argentina; Wakil Presiden I WMO, Dauda Konate dari Pantai Gading; Wakil Presiden WMO II Eoin Moran dari Irlandia; dan Wakil Presiden WMO III Mrutyunjay Mohapatra dari India.

DISKUSI PANEL MHEWC-III (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.)

Mantan Rektor UGM yang menjabat sebagai Kepala BMKG sejak tahun 2017

Dwikorita Karnawati resmi menjabat sebagai Kepala BMKG sejak November 2017. Sebelum menjadi Kepala BMKG, beliau adalah Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2014-2017.

Saat itu, Dwikorita terpilih mengisi jabatan rektor sementara menggantikan Pratikno yang diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sekretaris Pemerintahan Negara. Ia merupakan sivitas akademika perempuan pertama di UGM yang diangkat sebagai rektor.

Dwikorita merupakan alumnus Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM yang melanjutkan studi S2 dan S3 di bidang yang sama di Leeds University, Inggris. Sebagai ahli geologi lingkungan dan mitigasi bencana, ia sering menerima penghargaan seperti The Young Academic Award dari Bank Dunia, dan satu-satunya orang Indonesia yang menerima Penghargaan Profesor Leverhulme, Institute for Advanced Studies, University of Bristol, Inggris.

Selama menjabat sebagai Kepala BMKG, Dwikorita aktif mendorong inovasi seputar teknologi sistem peringatan dini dan sistem peramalan berbasis dampak. Ia mendorong inovasi untuk dikembangkan dengan mengoptimalkan penggunaan big data, artificial intelligence, dan internet of things terkait media sosial dan aplikasi mobile.

Di sela-sela acara pelantikan sebagai rektor, Dwikorita mengatakan, sejak kecil cita-citanya ingin menjadi guru TK karena sangat mengagumi guru-gurunya. Namun, ia malah menjadi dosen, menjabat sebagai rektor, hingga kini menjadi Kepala BMKG sekaligus Badan Pelaksana WMO.

Aktif Melakukan Riset Kebencanaan

Sebagai seorang akademisi, Dwikorita gigih melakukan penelitian terkait mitigasi bencana geologi. Setelah memperoleh gelar Ph.D di University of Leeds, Inggris, ia melanjutkan penelitiannya tentang peramalan bencana hidrometeorologi dalam program post-doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang.

Setelah itu, ia melakukan kajian tentang sistem peringatan dini longsor berbasis masyarakat. Penelitian ini membuatnya mendapatkan Leverhulme Professor Award, Institute of Advanced Studies, University of Bristol, Inggris.

Melalui penghargaan ini, Dwikorita dapat mengembangkan penelitian tentang sistem peringatan dini. Penelitian ini juga terpilih sebagai salah satu penelitian terbaik dalam kategori Pengurangan Risiko Bencana Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL).

Berkat penelitian ini, UGM menjadi salah satu rujukan dunia dalam mengurangi risiko longsor. Sejak saat itu, Dwikorita fokus melakukan berbagai penelitian tanah longsor yang merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia. Sepanjang 2022, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 634 kejadian longsor.

Salah satu proyek riset unggulan Dwikorita pada 2011 adalah pengembangan sensor teknis yang terintegrasi dengan sensor manusia untuk sistem peringatan dini longsor. Beliau menerima hibah penelitian dari Fulbright untuk mengembangkan penelitian ini yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, USA pada tahun 2011-2012.

Dwikorita adalah salah satu peneliti yang berhasil memetakan mikrozonasi seismik di Yogyakarta bekerja sama dengan University of East Anglia, Inggris, pada 2007-2010.

Catatan prestasinya dalam melakukan berbagai penelitian di bidang kebencanaan membuat Dwikorita terpilih sebagai koordinator ASEAN University Network – Southeast Asia Engineering Education Development Program (AUN Seed Net) bidang Mitigasi Bencana tahun 2004-2014.

Pada 2015, ia ditunjuk sebagai Wakil Presiden Konsorsium Internasional Tanah Longsor (ICL) yang mendorong pengembangan sistem peringatan dini untuk bencana hidrometeorologi. Pada 2019, ia terpilih sebagai Ketua Kelompok Koordinasi Antarpemerintah Sistem Mitigasi dan Peringatan Tsunami Samudra Hindia.