liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Didemo Karyawannya, Ini Sosok Soedomo Mergonoto Pendiri Kopi Kapal Api

Kediaman bos Kapal Api dan Relaxa, Soedomo Mergonoto, di Surabaya dikabarkan dijaga ketat polisi. Penyebabnya protes pekerja PT Agel Langgeng yang menuntut uang pesangon dan tunjangan cuti (THR), efek pemutusan hubungan kerja, alias pemutusan hubungan kerja sepihak.

PT Agel Langgeng merupakan pabrik yang memproduksi manisan Relaxa, manisan Kapal Api, dan Gingerbon. Dalam jumpa pers yang digelar di DPP Apindo Jawa Timur, Rabu (12/4), Direktur PT Agel Langgeng, Edi, menyatakan PHK tersebut karena penutupan pabrik di Pasuruan sejak 10 Januari lalu.

Ini merupakan langkah efisiensi dari kerugian yang terus menerus terjadi selama empat tahun terakhir. Edi menjelaskan, dari 273 pekerja yang di-PHK, sebanyak 123 orang bersedia menerima pesangon sesuai Perppu Cipta Kerja saat ini, namun sisanya 150 orang menolak besaran pesangon yang diberikan.

CEO PT Kapal Api Global juga menyatakan hal yang sama. Dalam kutipan wawancara yang dilakukan oleh @cak_sholeh di TikTok, Soedomo mengatakan bahwa 150 pekerja menuntut uang pesangon yang lebih besar. Angka tersebut berdasarkan perhitungan dari UU Ketenagakerjaan sebelum UU Cipta Kerja disahkan.

Soedomo telah menawarkan jalan tengah lewat pinjaman kepada mantan karyawan, sesuai besaran pesangon. Ia pun mempersilakan para pekerja untuk menyelesaikan masalah tersebut di Pengadilan Hubungan Industrial. “Kalau nanti hakim mengatakan perusahaan harus membayar lebih, kami akan membayar sisanya,” kata Soedomo.

Siapakah Soedomo Mergonoto?

Soedomo mengaku bukan pemegang saham mayoritas perseroan. Dia hanya memegang 20% ​​saham Kapal Api selama 10 tahun terakhir. “Saya hanya datang ke pabrik sekali. Karena saya sudah sering kalah selama lima tahun ini, saya serahkan kepada yang profesional,” ujarnya.

Jauh sebelum sukses di Fireship, Soedomo dan keluarganya adalah pendatang dari Fujian, China. Menggunakan kapal uap, orang tua Soedomo, Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan, datang ke Hindia Belanda pada tahun 1920-an. Mereka kemudian memproduksi kopi bubuk buatan sendiri di kawasan China Town Surabaya dengan nama dagang kopi Hap Hoo Tjan.

Pada tanggal 3 Juni 1950, Soedomo Mergonoto lahir dengan nama Tionghoa Go Tek Hwie. Di usia 17 tahun, pria ini membantu bisnis keluarga dengan menjual kopi. Dari pemberitaan media diketahui ia sering membawa kopi atau menjualnya dengan sepeda di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Kapal Api (Instagram @kapalapi_id)

Strategi Bisnis Soedomo Mergonoto

Soedomo kemudian mendirikan perusahaan bernama PT Santos Jaya Abadi pada tahun 1979 yang menjual produk kopi bubuk bernama Kapal Api. Inovasi pertama Kapal Api muncul pada tahun 1980, ketika Soetomo mengusulkan agar produknya diiklankan di stasiun televisi TVRI. Tujuannya agar produk tersebut lebih dikenal masyarakat.

Saat itu, belum banyak produk kopi yang menggunakan cara pemasaran ini. Kapal Api merupakan satu-satunya perusahaan kopi yang memasarkan produknya melalui iklan televisi saat itu.

Ide ini membuahkan hasil, nama Kapal Api melambung tinggi. Berkat pengembangan produk ini, Kapal Api berhasil mengekspor produknya ke Arab Saudi pada tahun 1985 dan Hongkong pada tahun 1987. Kini, Santos Jaya Abadi telah memproduksi banyak merek dagang lainnya di bidang kopi. Mulai dari ABC Coffee, Yes Coffee, Good Day, dan FresCo.

Usaha lain yang dijalankan Santos Jaya Abadi adalah kedai kopi bernama Excelso. Bisnis ini menyasar segmen konsumen kelas menengah.