liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Bappenas: Implementasi Karbon Biru Masih Butuh Dukungan Regulasi

Pengelolaan karbon biru melalui perlindungan ekosistem laut dan pesisir dinilai masih membutuhkan dukungan regulasi dan keterlibatan pemerintah daerah.

Direktur Kelautan dan Perikanan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sri Yanti JS mengatakan, saat ini ada beberapa regulasi yang mengatur ekonomi karbon di Indonesia. Mulai dari Perpres No.98 Tahun 2021 hingga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.21 Tahun 2022 yang keduanya mengatur tentang pengelolaan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

Namun, kata Sri, beleid tersebut tidak mengatur secara rinci pengelolaan ekosistem karbon biru dan penerapan nilai ekonominya. Namun menurut Sri, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan ekonomi karbon biru melalui pengelolaan pohon bakau dan rumput laut.

“Indonesia memiliki 3,36 juta hektare hutan mangrove dan 1,8 juta hektare padang lamun yang berpotensi menyimpan 17% karbon dunia,” ujarnya, Senin (29/5).

Untuk mendorong pengelolaan ekosistem karbon biru, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Dana Perwalian Perubahan Iklim Indonesia (ICCTF) bekerja sama dengan Agence Francaise De Development (AFD). Ketiga lembaga tersebut menandatangani perjanjian hibah senilai EUR 600.000 pada Oktober 2022. Dana tersebut akan digunakan untuk merancang dokumen kebijakan karbon biru nasional dan meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam hal inventarisasi dan verifikasi.

“Kegiatan perlindungan dan pemulihan berada pada tahap implementasi sebagai optimalisasi karbon biru untuk mitigasi perubahan iklim,” katanya.

Sri menjelaskan, karbon biru yang tersimpan di ekosistem pesisir dan laut memiliki peran penting dalam pencapaian target penurunan emisi. Indonesia menargetkan pengurangan emisi sebesar 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,20% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Sri menjelaskan, upaya penurunan emisi melalui ekosistem karbon biru tetap membutuhkan dukungan kebijakan dan pendanaan yang terintegrasi. Termasuk dukungan dari pemerintah daerah. Konsep dan karya blue carbon ini dimiliki oleh berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia, baik di pusat maupun di daerah. Hal ini membuat sinkronisasi dan koordinasi modal penting untuk mengoptimalkan karbon biru.

“Itu bisa kita dapatkan melalui implementasi Kerangka Kerja Strategis Karbon Biru Indonesia,” ujar Sri.