liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Anindya Bakrie, Generasi Ketiga Bakrie di Balik IPO Emiten Bus Listrik

Produsen kendaraan listrik Grup Bakrie, VKTR Teknologi Mobilitas, akan diluncurkan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juni. Komisaris utama perusahaan ini adalah generasi ketiga pemilik grup, Anindya Novyan Bakrie.

Dari situs resmi perusahaan diketahui bahwa beliau menjabat sebagai Komisaris Utama VKTR sejak tahun 2022. VKTR sebelumnya dikenal dengan nama Bakrie Steel

Sebanyak 8,75 juta saham VKTR akan ditawarkan dengan harga Rp 100 hingga Rp 130 per saham. Dari aksi tersebut, perseroan menargetkan bisa menghimpun dana hingga Rp 1,1 triliun. Saham berkode VKTR ini akan menjadi emiten Grup Bakrie ke-12 yang tercatat di pasar modal.

Anindya Bakri. (ANTARA FOTO/G20 Media Center Indonesia/Aditya Pradana Putra/wsj.)

Karier di Solomon Brothers

Anin belajar di luar negeri, sebelum melanjutkan bisnis keluarga. Ia tercatat sebagai alumni Pangudi Luhur, Jakarta, yang menempuh pendidikan Teknik Industri di Northwestern University, Illinois, AS. Anin meraih gelar sarjananya dari kampus tersebut pada tahun 1996, saat berusia 22 tahun.

Ia melanjutkan pendidikan sarjananya di Amerika Serikat. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Stanford Graduate School of Business, California, pada tahun 2001.

Belakangan, Anin memulai kariernya di Wall Street, sebagai bankir investasi di Salomon Brothers, New York. Setelah menimba ilmu dari sana, ia kembali ke Indonesia dan membangun lini bisnis baru di bisnis gurita keluarganya: telekomunikasi, media, dan teknologi. Pada tahun 2004, VIVA Group didirikan yang membawahi tvOne, ANTV dan VIVAcoid.

BAKRIE & BROTHERS (BNBR) (Bakrie & Brothers)

Gurita Bakrie Bisnes

Di usianya yang ke-49, Anin dipercaya menjadi penerus bisnis cumi-cumi keluarganya dengan menduduki posisi Presiden dan Direktur Grup Bakrie. Perusahaan yang didirikan kakeknya pada 1942 itu sudah memiliki delapan lini bisnis.

Bisnisnya terdiri dari energi, pertambangan, dan infrastruktur. Kemudian diperluas ke real estat, pertanian, media dan teknologi, dan olahraga. Baru-baru ini, Bakrie mulai beralih ke energi terbarukan dengan VKTR dan Bakrie Power.

Anin menjabat sebagai direktur utama PT Visi Media Asia (VIVA) sejak 2014 dan PT Bakrie Global Ventura sejak 2012. Namanya juga tercatat sebagai komisaris PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sejak 2012 dan komisaris utama PT Intermedia Modal Tbk. (MDIA) sejak 2012.

Tak hanya fokus pada bisnis, Anin pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia alias Kadin. Jabatan ini diembannya sejak tahun 2021 hingga sekarang.

Di dua era presiden yang berbeda, Anin juga pernah menjadi ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC Indonesia (ABAC). “Melalui kepemimpinannya, ABAC Indonesia memperoleh Indonesian Impact Fund (IIF) perdana,” tulis situs resmi VKTR.

Selain VKTR, sudah ada 11 anak usaha Grup Bakrie yang sudah berkibar di Bursa Efek Indonesia:

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE) PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) PT Intermedia Capital Tbk. (MDI)

Dari 11 emiten tersebut, setengahnya masuk daftar pantauan khusus BEI, yakni BTEL, JGLE, ELTY, VIVA, UNSP, dan MDIA. Padahal, tiga di antaranya yakni VIVA, UNSP dan BTEL membukukan ekuitas negatif.

Daftar pantauan khusus baru akan diluncurkan pada 2023. Tujuannya untuk melindungi investor dari saham-saham yang secara fundamental terganggu. Kemudian saham tersebut dapat dikenakan suspensi atau delisting alias delisting.