Aspek environment, social, dan governance (ESG) menjadi topik hangat di era transisi energi. Saat ini, perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor mulai mengadaptasi ESG ke dalam lini bisnisnya, termasuk pertambangan.
Gerakan pertambangan hijau juga mulai marak dilakukan dan digaungkan. Salah satunya oleh perusahaan tambang tembaga dan emas yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada satu setengah bulan lalu yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN).
Melalui anak usahanya (PT Amman Mineral Nusa Tenggara), AMMAN mengoperasikan tambang batu hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam laporan keberlanjutan AMMAN memaparkan empat pilar ESG, antara lain memajukan sumber daya manusia (SDM), menjunjung tinggi etika, melestarikan lingkungan, dan mengelola sumber daya.
Vice President Corporate Communications dan Investor Relations AMMAN Kartika Octaviana mengatakan, laporan pertama dirilis ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan transparansi dalam bisnis operasional.
“Produk tembaga yang AMMAN hasilkan merupakan komoditas kunci yang sangat dibutuhkan dunia untuk transisi menuju energi hijau. Karenanya kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa proses pertambangan AMMAN dilakukan dengan prinsip ESG yang kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8).
Dalam laporannya, AMMAN menginvestasikan lebih dari USD 35 juta untuk pengelolaan lingkungan hidup pada 2022 atau meningkat 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak Juni 2022, AMMAN juga mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Indonesia untuk operasional pertambangan dengan kapasitas puncak 26,8 megawatt.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengungkapkan optimismenya terhadap penerapan ESG di Indonesia. Menurutnya, pemerintah, swasta, bahkan masyarakat Indonesia dinilai cepat beradaptasi terhadap penerapan ESG.
Trubus mengatakan, kesadaran penerapan ESG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia bukanlah sekadar upaya untuk memenuhi tuntutan pasar, tetapi juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara tujuan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
“Proyeksi positif dan adopsi yang semakin meluas terhadap prinsip ESG memberikan gambaran yang kuat mengenai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan,” ujarnya.
Program Sosial Berkelanjutan
Tidak hanya dalam bidang lingkungan, berbagai program sosial berkelanjutan juga dilakukan AMMAN dengan target penerima manfaat warga sekitar wilayah operasional di KSB. Antara lain beasiswa pendidikan vokasi untuk talenta muda, pencegahan stunting, peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, perusahaan melakukan pengembangan olahraga sepak bola untuk menggali potensi atlet muda, termasuk perempuan dan anak-anak dengan disabilitas.
Kartika menuturkan, seluruh program sosial yang dilakukan AMMAN dilakukan melalui studi yang komprehensif dan berkolaborasi dengan berbagai ahli di bidangnya.
“Dengan demikian, program-program ini dapat tepat sasaran, terukur, dan menghasilkan dampak yang luas dan berkelanjutan. Pada akhirnya, program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat KSB,” katanya.