PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjuk Agus Martowardojo sebagai komisaris. Posisi baru Agus akan dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa GoTo pada 2 Maret 2023.
Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo mengatakan, dirinya dekat dengan Agus Martowardoyo. “Suatu kehormatan bagi kami menyambut baik pencalonan Bapak Agus Martowardojo sebagai Komisaris GoTo. Pak Agus adalah sosok yang tidak asing bagi kami, pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Tokopedia,” kata Andre di Media Diskusi GOTO Limited, Rabu (8/2).
Andre mengatakan GOTO memilih Agus karena memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas sebagai pemimpin yang handal dan disegani di sektor swasta. Agus juga memiliki rekam jejak yang teruji selama menjabat di Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. “Ini akan sangat berharga dalam memandu GOTO menuju fase selanjutnya, yaitu membawa bisnis kami ke profitabilitas,” kata Andre.
Penunjukan pejabat senior bank ini sebagai komisaris utama GoTo sejalan dengan tren karirnya setelah meninggalkan jabatan publik. Pria berusia 67 tahun itu memegang dua jabatan serupa di Tokopedia pada 2019 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 2020.
Pria kelahiran Amsterdam, Belanda ini bertanggung jawab mengawal kegiatan kepemimpinan dan operasional Tokopedia dan BNI. Sebelum bergabung dengan Tokopedia, Agus menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) ke-15 sejak Mei 2013 hingga Mei 2018.
Antara 2013 dan 2014, Agus memimpin BI ketika Indonesia menghadapi tekanan kebijakan dari Federal Reserve Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan program pelonggaran kuantitatifnya. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari Indonesia, dan menyebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
“Ada kepanikan pasar. Saya langsung menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad untuk membahas apa yang terjadi,” ujar ekonom Chatib Basri dalam makalah bertajuk The Fed’s Taring Talk: Pernyataan Singkat Berdampak Panjang di Indonesia”, yang diterbitkan pada 2016. Saat itu, Chatib menjabat sebagai menteri keuangan.
Agus menanggapinya antara lain dengan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap mulai Juni 2013 atau hanya beberapa hari setelah pengumuman bank sentral AS. Suku bunga acuan Indonesia naik 175 basis poin menjadi 7,5% antara Juni dan November 2013.
Selama menjabat sebagai Gubernur BI, Agus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang stabilitas sistem keuangan Indonesia. Lulusan ekonomi dari Universitas Indonesia ini menjabat sebagai Menteri Keuangan antara Mei 2010 hingga April 2013. Sebagai Menteri Keuangan, ia juga mengetuai Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Agus menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia masuk saat terjadi ketegangan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait keterlibatan Sri Mulyani dalam kasus Bank Century.
Saat peluncuran buku biografi ‘Agus Marto Martowardojo, Pembawa Perubahan’, Agus Marto mengatakan kesuksesannya merupakan buah dari pesan ayahnya yang selalu menekankan pentingnya integritas.
“Maka bapak saya selalu berpesan kepada saya: Agus Marto, dalam keadaan apapun harus kuat, kuat berintegritas dalam berbagai situasi,” ujarnya saat peluncuran biografinya di tahun 2019.
Selain integritas, menurut Agus Marto, kepercayaan juga dinilai penting dalam menghadapi situasi keuangan dan ekonomi yang sulit.
Sebelum terjun ke jabatan publik, Agus banyak membangun karirnya di sektor perbankan. Misalnya, Agus pernah memimpin PT Bank Ekspor Impor Indonesia pada 1998 hingga 1999, PT Bank Permata pada 2002 hingga 2005, dan PT Bank Mandiri pada 2005 hingga 2010.