liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BFI Finance, Pelopor Perusahaan Pembiayaan yang Kena Serangan Siber

Manajemen PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengakui serangan siber telah mengganggu operasional perseroan sejak Minggu (21/5). Meskipun demikian, perusahaan mengklaim bahwa data pelanggan aman dan tidak ada kebocoran data pelanggan.

Sekretaris Perusahaan BFI Finance Indonesia Sudjono mengatakan perusahaan telah menutup sementara beberapa sistem kunci, sebagai tindakan pencegahan. Akibat pemadaman tersebut, beberapa kegiatan operasional terganggu yang berdampak mengganggu layanan kepada pengguna.

Saat ini, menurut Sudjono, perseroan berupaya memulihkan layanan dan kegiatan operasional secara bertahap. “Sampai saat ini belum ada indikasi kebocoran data pengguna,” ujarnya, Rabu (24/5).

Perusahaan Pembiayaan Pertama Di Bursa Efek

BFI Finance adalah perusahaan keuangan perintis di Indonesia. Saat didirikan pada tahun 1982, perusahaan ini bernama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia.

Perusahaan ini merupakan joint venture antara Manufacturers Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat dan beberapa pemegang saham lokal. Saat itu, Manufacturers Hanover Leasing Corporation adalah pemilik mayoritas dengan kepemilikan 70%.

Pada tahun 1986, National Commercial Bank dan Essompark yang berbasis di Hong Kong mengambil alih saham perusahaan dari Manufacturers Hanover Leasing Corporation. Tindakan ini diikuti dengan perubahan nama menjadi PT Bunas Intitama Leasing Indonesia.

Setelah itu, perusahaan berganti nama kembali menjadi PT Bunas Finance Indonesia Tbk. Pada tahun yang sama, PT Bunas Finance Indonesia mendapat izin dari Kementerian Keuangan untuk melakukan usaha di bidang pembiayaan multiguna.

Pada tahun 1990, BFI Finance menjadi perusahaan keuangan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya — kini Bursa Efek Indonesia, dengan kode emiten BFIN. Krisis tahun 1998 berdampak pada operasional BFI Finance hingga perusahaan melakukan restrukturisasi utang.

Setelah krisis keuangan tahun 1998, BFI Finance kembali berganti nama menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk pada tahun 2001. Kegiatan usaha BFI Finance meliputi tiga jenis pembiayaan, yaitu: pembiayaan modal kerja, investasi dan multiguna; pembiayaan jual sewa kembali; pembiayaan tanpa jaminan.

Pada tahun 2017, BFI mendirikan unit syariah untuk mengembangkan bisnis dan menyediakan pembiayaan syariah. Bisnis yang dikembangkan antara lain: trade financing, investment financing dan service financing.

Mengutip situs resmi perseroan, saat ini 48,15% saham BFI Finance dimiliki oleh konsorsium Trinugraha Capital & Co SCA (yang antara lain terdiri dari Bravo Capital Holding milik Jerry Ng, Northstar Group, Garibaldi Thohir, dan investor pasif lainnya. ). Kepemilikan saham PT BFI Finance Indonesia Tbk adalah 5,81% dan sisanya dipegang oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional serta pemegang saham publik.

Pada 2022, pendapatan BFIN naik 30,6% menjadi Rp5,38 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,12 triliun. Sementara dari sisi pendanaan, BFIN mengeluarkan pendanaan (order) baru sebesar Rp 20 triliun, naik 52,7% yoy, tertinggi sepanjang sejarah.